Minggu, 12 April 2015

Daniel 6, sebuah refleksi

KIsah Daniel adalah salah satu kisah favoritku sejak zaman sekolah minggu dan salah satu kisah yang cukup terkenal dari nabi ini adalah di gua singa. Inti ceritanya yang telah kita ketahui pasti adalah bagaimana nabi Daniel bisa selamat dari singa-singa lapar dan betapa besar Daniel memegang imannya kepada Tuhan.
Saat menjadi saat teduh di usia yang ke 21 tahun ini, aku menyadari bahwa satu rangkai kisah ini indah sekali. Tiap ayat dari cerita itu punya detail menarik yang mencerahkan. Berikut kurangkum hal-hal yang tertangkap olehku:

1. Daniel adalah pejabat.
Ini penting! Pejabat,  sebagai seorang stakeholder. Stigma gelap tentang pejabat di negeri kita memang sedikit mempengaruhi pandanganku, khususnya anak-anak Tuhan untuk jadi pejabat. (Aku sih, nggak tahu deh, kalian gimana). Sedikit banyak pikiranku mengenai pejabat dan sekitarnya adalah itu rawan sekali, udahlah hidup itu biasa-biasa aja. Tapi, Daniel ambil bagian buat jadi public decision making.


..... dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu (tiga pejabat tinggi, red); kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung  jawab, supaya raja jangan dirugikan. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa.... (Daniel 6: 3-4)

Ini memotivasi buat ambil bagian secara nyata dengan menduduki bagian-bagian penting, mungkin dalam pekerjaan, atau sebagai pejabat publik dan pembentuk kebijakan atau jabatan penting lainnya, di negeri ini, di bangsa ini. Aku membayangkan pejabat sesungguhnya punya akses lebih lebar buat  pembentukan kebijakan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Untuk membawa kesejahteraan, kebaikan, dengan nilai-nilai yang telah kita peroleh dari firman Tuhan. Ya, untuk dipakai Tuhan sebagai alat yang nyata bagi kemuliaanNya. 

2. Daniel setia dan tidak ditemui kesalahan adalah pejabat.

Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab Ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kesalahan atau sesuatu kesalahan padanya ( Daniel 6:5)

Sebagai pejabat, segala sesuatu yang dilakukannya pasti disorot. Selebritis cuma menyusui anak aja di zaman saat ini bisa masuk tipi, apalagi seorang wakil raja langsung yang membawahi kekuasaan agung Darius. Dengan jabatan yang setinggi itu, bisa saja Daniel jadi orang yang sewenang-wenang atau kompromi dengan dunia, atau jadi pejabat yang 'asal bapak senang'. Bayangin, jabatannya itu kan rawan korupsi, kalo misalnya wakil-wakil raja di tiap daerah ngasih upeti ke dia terus dia minta lebih, mungkin nggak ada yang menentang. Atau ada saingannya si Darius yang mau ngejatuhin Darius lalu minta kongkalikong sama Daniel, bisa aja kan?  Tapi enggak, mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab Ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kesalahan atau sesuatu kesalahan padanya . Seorang anak Tuhan yang jadi pejabat punya kelas yang beda, seperti Daniel. 

3. Sesibuk-sibuknya dia, Daniel selalu punya waktu buat Tuhan 

Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah Ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa, serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. (Daniel 6:11)

Ini penting! Penting dan sangat menegur secara pribadi untukku. Seseorang yang termasuk pejabat tinggi yang membawahi wakil raja di tiap daerah , kalau dibandingkan dengan sistem pemerintahan Indonesia, Daniel mungkin adalah salah satu bagian dari menteri koordinator. Bayangkan menteri koordinator, itu sibuknya kayak apa. Rapat sana, rapat sini, tinjau sana, tinjau sini. Dia harus baca laporan dari tiap wakil raja yang di daerah, paham kondisi situasi, mengambil keputusan, belum lagi kalau raja banyak maunya. Belum lagi ada wilayah yang mungkin minta-minta memisahkan diri. Tapi Daniel biasa melakukan :  tiga kali sehari ia berlutut, berdoa, serta memuji Allahnya. Dan dia melakukannya tiap hari.  Dan tetap melakukannya meski telah dikeluarkan peraturan menyembah hanya kepada raja dan hukuman yang berat jika menyembah kepada yang lain (ayat 7-10).

Dengan pikiran manusiaku, aku membayangkan diriku di posisi Daniel dan ini lah yang terpikirkan.
1) Tuhan, aku pejabat loh. Iya pejabat publik. Jarang-jarang kan orang buangan bisa jadi pejabat tinggi? Wakil-wakil raja aja jadi bawahanku.
2) Aku sibuk banget nih, Tuhan. Mau ada rapat sama anggota dewan, ini itu, perjalanan jauh, jangankan buat berdoa, makan aja kadang nggak sempat.
3) Ngomong-ngomong, itu si raja Darius mengeluarkan perintah baru Tuhan. Aku hanya nggak berdoa selama 30 hari kok Tuhan, hanya gara-gara 30 hari nggak berdoa bukan berarti aku nggak ingat sama Tuhan kan? habis 30 hari ini , aku kembali menyembah Tuhan lagi kok. Nanti aku dihukum dan diturunkan dari jabatanku, malu dan matinya dimakan singa.

Oke mungkin kalian juga masih sulit membayangkan karena kita hidup di negara yang beragama. Mungkin peraturan ini mirip kondisi di negara-negara seperti Korea Utara, kamu harus menyembah kepada pemerintahmu dan jika tidak melakukannya kamu akan dihukum. Dengan segala alasan dan pembenaran yang mungkin sering kita (aku) lakukan, mungkin kita mengabaikan Allah.
Apa kamu sering nggak sempat berdoa dan saat teduh karena sibuk?
Kalau ya, oke kita sama.
Sering beralasan tidak sempat untuk mengikuti persekutuan atau membantu seorang akan yang lain?
oke, kita teman juga untuk alasan ini.
Jadi kita mati-matian buat pekerjaan duniawi kita, berusaha menyenangkan manusia lalu lupa menyenangkan hati Tuhan.
Mungkin kita sibuk (dengan definisi sibuk masing-masing) atau karena peraturan tertentu.
Daniel, dia tetap berusaha setia pada Tuhan yang selalu ingin dia senangkan. Meski sibuk, meski orang cemburu, meski ada aturan yang menentang. Ia tetap memegang Tuhan dan mengingat Tuhan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih sering berdoa ketika dalam keadaan sulit saja? Atau dalam masa senang untuk bersyukur saja lalu meninggalkannya ketika sulit? Dan dengan segala jabatan dan kenikmatan dunia kita sering menduakan Tuhan? Tuhan itu keren ya, Dia nggak pernah menyerah untuk membuat kita jatuh cinta padaNya. Sampai Tuhan Yesus mati di kayu salib buat kita. Tuhan Yesus sudah bangkit, kita juga harus bangkit buat jadi annak-anak Tuhan yang punya kepribadian selevel Daniel. By the way, walaupun menulis ini, aku juga masih jauh dari Daniel. Kita sama kok. Masih dalam proses buat setia.  Selamat bertekun dan berjuang!

Oh ya, ini lagu favoritku waktu habis saat teduh ini
http://www.deezer.com/profile/475827202/loved judulnya I'd rather have Jesus

Senin, 30 Juni 2014

Lucu Saja

Lucu ketika aku mendengarnya
Lucu ketika aku tahu

Ada 2 orang, ya dua anak manusia
Yang saling menyimpan kasih dalam hatinya yang terdalam
Yang saling memandang,dari jauh 
Tanpa kata 

Hanya bisa saling mengagumi tanpa bisa merayakannya
Meletakkannya dalam doa kepada Sang Pelabuh Cinta
Mengukirnya dalam detil larik
atau harmoni angan

Tapi hanya dari jauh
Tapi hanya dia dan dirinya sendiri
Dan disana pun demikian

Ketika dua orang yang saling suka, 
saling diam, 
saling jauh
lalu saling meninggalkan.

itu apa?

Rabu, 28 Mei 2014

Tips Saat Presentasi

Presentasi? Mungkin dari SMA atau SMP kita telah dibiasakan dengan hal ini. Sekaranng kegiatan belajar mengajar sering difokuskan kepada siswa dan mahasiswa sehingga kita ditugaskan untuk menjelaskan materi-materi yang ada. Tapi percaya atau tidak, kita sering merasa panik untuk melaksanakan presentasi di kelas ataupun  meskipun telah sering dilakukan. Berikut ini adalah tips dan trik yang mungkin bisa kalian lakukan untuk presentasi dengan maksimal.

1. Jangan terlihat panik
Jangan sampai keringat dingin sampai bolak-balik ngelap keringatnya, gemetaran, dan berekspresi seperti orang bingung. Melihat diawal seperti itu, orang baik akan menertawakan anda dan yang licik akan menyerang anda dengan pertanyaan pertanyaan yang "terlihat sulit". Kepanikan anda akan menyebabkan orang tidak yakin dengan kemampuan anda dan materi yang akan anda uraikan. Berjalanlah ke depan dengan tegap, tenangkan diri anda dan katakan apa yang harus anda katakan. Bahkan jika kita terlihat meyakinkan, kesalahan-kesalahan mungkin dapat tertutupi.

2. Senyum
Tersenyumlah, secukupnya dan sewajarnya. Senyum adalah senjata ampuh untuk meyakinkan audiens bahwa anda akan mempresentasikan dengan baik dan meyakinkan bahwa anda mampu untuk menjelaskannya dengan tepat.

3. Pahami materi 
Salah satu hal yang membuat panik dan gagal senyum adalah  mungkin sebenarnya anda belum menguasai apa yang anda bahas. Kuasailah bahan dan materi anda, maka anda akan lebih percaya diri saat tampil.

4. Percaya Diri
Terserah mau teman sekelompokmu se-expert apa, yakinkan dirimu kau juga bisa seperti mereka dan kau akan presentasi dengan baik. Kita semua manusia dibekali hal-hal unik dan istimewa yang membuat gaya presentasi kita menjadi khas satu sama lain. Jangan pernah minder!

5. Kongkalikong dengan tim yang menyangkal
Kalau sistemnya adalah ada tim yang membahas dan ada tim yang bertanya, boleh lah negosiasi dengan mereka mengenai apa yang ditanyakan. Kalian menyiapkan pertanyaan sedemikian rupa dan berikan pada tim penyangkal. Jangan lupa siapkan jawabannnya juga.

6. Berdoa
Yah, sekeras-kerasnya kita berusaha, pada akhirnya kehendak Tuhan yang jadi. Percayakan padaNya apa yang harus kau kerjakan.. Do the best and let God do the rest.



Yah, menurutku itu sih yang bisa kalian lakukan. Selamat presentasi!

less than 10 metres

Hari ini untuk pertama kalinya bagi saya untuk mengikuti PMKJ , Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta *tit*. Terus terang saya bukan tipikal yanng cukup suka ikut persekutuan mahasiswa,  saya lebih punya chemistry untuk gereja dan organisasi sekuler ketimbang kampus, tapi pengenalan akan Tuhan memang harus kita luaskan dan hal ini adalah salah satunya.
It's good to find out that Mangapul Sagala become the preacher. He is one of my favorite. Ia telah menulis banyak buku yang berkaitan dengan anak muda dan cukup berpengalaman dalam hal kaitannya menjadi anak muda yang tetap Kristen sejati. Pembahasan kali ini cukup membukakan wawasanku, mengenai Roh Kudus. Ya, jarang gereja mengangkat hal ini. Padahal Roh Kudus adalah Roh Penghibur yang akan menyertai kita setelah Tuhan Yesus naik ke surga. Mungkin kita sering lupa berdoa agar Bapa mengurapi kita dengan Roh-Nya dan jangan sampai Roh Allah meninggalkan kita seperti apa yang terjadi pada Saul.
Sebagai anak Tuhan, pernah nggak sih bertannya-tanya, apakah kita malas membaca Alkitab, langsung mengantuk kalau berdoa dan sebagainya? Jika Roh Allah ada dalam hidup kita, percayalah kalau kita akan hidup dalam roh.. Sebagaimana kita tahu pohon dari buahnya, makan Roh yang tinggal dalam kita juga akan terlihat melalui hidup kita sehari-hari.

Setelah mendengar materi yang cukup menyenangkan untuk digali ini, kami pun pulang. Ibadah persekutuan ini dilaksanakan di salah satu unoversitas berlini agama yang cukup terkenal di jakarta. Tapi agak pahit mengetahui bahwa setelah kami keluar
"dimohon untuk segera pulang karena situasi dan kondisi di kampus sedang tidak aman"

Usut punya usut, ternyata akan terjadi tawuran. Ada sedikit perasaan tergelitik bagiku secara pribadi. Kami, ya para generasi muda Kristen, duduk, berbicara tentang Roh Kudus, berbicara tentang lawatan Tuhan bagi negeri ini. Eh ternyata, teman seiman, sesama civitas academica bahkan tak paham untuk berdamai dengan sesama almamater, kurang dari sepuluh meter dari kami. Aku menjadi bertanya-tanya dalam hati, apa ini sekolah yanng berdasarkan Ketuhanan itu? Jadi yang kami dengar tadi, bahkan tak bisa dikerjakan kurang dari 10 meter dari tempat ayat-ayat dibacakan. Roh Kudus, bekerjalah dalam kehidupan kami, supaya kami tidak hanya menjadi jemaat yang doyan duduk saat ibadah, melainkan turut megabdikannya, dari yang kecil, dari yang dekat.. 

Selasa, 27 Mei 2014

nyaman

Pada mulanya kita menyebut hal tersebut bersosialisasi. kita saling bertegur sapa, sedikit banyaknya sebagai teman seiman, teman satu almamater dan teman yang sering bertemu di sekolah.
Sepotong sosok awal yang kuingat darimu, kau bukan orang yang mudah ramah pada orang baru, berbicara dengan orang-orang yg kau kenal saja, kalau aku tak salah. Awal aku menegurmu, kau acuh tak acuh, yang sebenarnya cukup menyakitkan hati. Aku tidak ada perasaan khusus, tapi dari dulu aku benci pada orang sengak.

Kau masih tetap sengak. Senyummu tak memiliki arti jelas. Kau cenderung menutup diri, sulit melihat sisimu. Tapi pelan-pelan, bisa berbicara denganmu. Setidaknya ada tema yang kita bicarakan, ada tawa yang mengudara dan ada senyum yang terpancar.

Aku mulai nyaman, sangat nyaman bersamamu
Mungkin kita bisa berbaur dengan banyak hal, tapi untuk menjadi nyaman?
Kurasa itu proses seumur hidup

Aku nyaman dengan canda garingmu, semangat bolamu, kesombonganmu
aku nyaman
apakah kau senyaman aku ? aku pun tak tahu, entahlah.. apa kenyamanan ini hanya milikku pribadi
tapi terima kasih, untuk tempat nyaman bersamamu. aku tahu aku tak mudah untuk mendapatkannya

Minggu, 23 Maret 2014

MENIKMATI IBADAH MINGGU


KHOTBAH MINGGU, 23-03-2013

Mazmur 95: 1-11
1.   Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita
2.   Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
3.   Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah. 
4.   Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya. 
5.   Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya
6.   Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. 
7.   Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! 
8.   Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, 
9.   pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
10.Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku." 
11.Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Menurutmu bergereja itu apa sih?

Kita sering dengar bahkan mengatakan bahwa dari gereja itu yang penting khotbahnya. Well, kita bisa mendapatkan gereja "elektronik" mungkin  dengan mendownload video-video khotbah pembicara ternama dan sebagainya, dan yak! Yang utama dari bergereja itu telah anda 'dapatkan', mungkin.

Penelitian yang baru-baru ini dilakukan HKBP terhadap jemaatnya mengeluarkan hasil yang mencengangkan sob. Dari seluruh anggota jemaat yang terdaftar sebagai jemaat HKBP, hanya 40% yang hadir pada ibadah hari minggu. Artinya ada 60% yang TIDAK HADIR UNTUK IBADAH PADA HARI MINGGUNYA. Dari 60% yang tidak hadir tersebut, 50% diantaranya belum dapat dipastikan apakah akan datang dalam ibadah minggu selanjutnya, atau yang selanjutnya.
Sementara 40% yang hadir tadi, datang untuk beribadah dengan berbagai macam motivasi 
Masih bingung? yuk, kita liat contoh aplikasinya
Misal dari suatu gereja anggotanya ada 100. Nah, yang hadir ibadah rutinnya ya sekita 40org saja (kan hanya 40% yang hadir) 60 orang yang lain yang tidak hadir pada minggu itu belum dapat dipastikan apakah akan hadir atau tidak untuk minggu depan atau minggu-minggu selanjutnya.

Dan 40 orang yang hadir pada ibadah minggu itu, memiliki motivasi yang bermacam-macam saat pergi ke gereja. 
Dapet?

Trus, manakah yang lebih baik? yang tidak bergereja atau yang bergereja dengan motivasi tertentu?
YANG LEBIH BAIK ADALAH MEREKA YANG TETAP DATANG BERGEREJA, MESKI DIPENUHI DENGAN SEGALA KELUH KESAHNYA ATAU DENGAN SEGALA BEBAN HIDUPNYA, ATAU MUNGKIN ALASAN-ALASAN LAIN YANG MUNGKIN TERDENGAR GAK PENTING :)
Nggak percaya? Yuk, kita buka Ulangan 10:12
2  "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 

TUHAN meminta secara khusus pada kita. Catat! TUHAN yang minta secara khusus. Tuhan, yang Mahakuasa, Mahaadil, Mahabaik, Mahabesar, Maha segalanya, buat permintaan khusus kepadamu. Dipanggil Pak RT buat bernyanyi di tujuh belasan saja kita bisa latihan mati-matian, apalagi TUHAn yang berkuasa atas segalanya yang meminta secara khusus.
Jadi, sekalipun kamu kece dalam pekerjaanmu, cakap dalam penampilan kamu, Tuhan senang kok sob, kita mengerjakan hal-hal yang baik dan memuliakan nama Tuhan, tapi Tuhan rindu banget dari 7 hari, 168 jam, kamu MEMBERIKAN WAKTU TERBAIKMU sekitar 2-3 jam buat TUHAN dan beribadah sepenuh hati buat TUHAN. Ibadah itu bukan saat musiknya bagus dan kamu begitu terbawa pada suasana, bukan pengkhotbah yang bagus dan kocak, bukan pada nikmatnya atau dinginnya AC. Tuhan sangat rindu bersekutu denganmu, bahkan dia cuma minta kamu beribadah dengan sungguh-sungguh, di hari kudusnya secara khusus. Nggak peduli kamu mood atau enggak, nggak peduli kamu sedang berhasil atau tidak, Tuhan rindu berbicara banyak denganmu.

Lalu bagaimana motivasinya?
Motivasi kita untuk beribadah kepada TUHAN, harus kita bangun dan buat dengan lebih baik lagi. Anak TUHAN, harus punya kerinduan khusus untuk bersekutu dengan TUHAN, ya misalnya bayangkan perasaan kamu yang tidak bertemu dengan pacar setelah lama atau orangtua setelah sekian lama merantau. Tuhan saja merindukan kita sampai buat permintaan khusus seperti itu. Kita juga beribadah karena sudah seharusnya kita melakukannya. TUHAN adalah yang Mahamulia yang patut dipuji, diagungkan dan disembahkan. Sudah selayaknya Ia menerima kemuliaan itu.
Ingat juga bagaimana berkat TUHAN, minimal seminggu terakhir ini deh kalau kamu tidak ingat berkat TUHAN yang sebelum-sebelumnya. Nafas kehidupan, kesehatan, mungkin kemujuran dan banyak hal yang terjadi dalam hidupmu. Semua itu tidak akan terjadi jika tidak melalui penyertaan TUHAN.

Kan kita punya saat teduh men? Kenapa harus bergereja?

Percaya atau nggak, perhatikan tata ibadah kita. Kalian mungkin pernah ngeluh, kenapa dari duduk berdiri lalu duduk lagi, ibadahnya ruwet.
Yuk, tilik mulai dari Pembacaan hokum Taurat.
Kenapa harus Taurat dulu baru pengakuan dosa? bagaimana kita mau sadar kalau itu dosa, kalau kita nggak paham apa yang dimaksud oleh Tuhan sebagai dosa itu sendiri. Kita duduk diam tenang, seperti seorang anak mendengar Bapaknya kalau memperingatkan apa yang baik dan tidak baik. Tuhan berbicara pada kita.
Lalu bagian Pengakuan dosa.
Disitu adalah bagian dimana kita mengakui dosa-dosa kita. Kita menyerahkan hati kita pada Tuhan. Pada saat itu, bagian kita yang berbicara pada TUHAN. Mengungkapkan penyesalan, permohonan dan pengharapan.
Ibadah kita itu bersifat dua arah. Tuhan itu baik, sebelum zaman sekarang menemukan teori bahwa mengajar itu harus ada interaksi antara guru dan murid, ibadah kita telah memahami bahwa berkomunikasi dengan Tuhan adalah bentuk dua arah. Ada interaksi antara kita sama Tuhan.
Dalam ibadah kita, ada janji TUHAN yang luar biasa yang dapat kita pegang. Mari dibuka lagi ulangan 10:20-21
Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.
“Jangan keras hati seperti bangsa Israel di Meriba” pada ayat 8-11 tentang bagaimana bangsa Israel di padang gurun, yang tidak punya pengharapan akan TUHAN dan kerjanya hanya bersungut-sungut, lupa bagaimana TUHAN memberikan awan saat mereka kepanasan, manna saat kelaparan, burung puyuh saat ingin makan enak dan sebagainya. Kita tidak dapat memungkiri, bahwa dalam setiap bagian hidup kita, banyak pekerjaan TUHAN yang begitu mustahil, dahsyat dan besar yang tidak menipu inderakita. Dalam setiap ibadah, TUHAN meneguhkan lagi janji-janjiNya pada kita.

Selamat menikmati ibadah-ibadahMu kepada Tuhan. Selamat Selamat menikmati bait-Nya seumur hidup. J






Rabu, 12 Juni 2013

It's Not a Love Poem

I'm just too tired
cause I've been wasting my time to wait
to wait for our time
to wait for our fate
 
I'm just too fool
cause I'm waiting with no reason between us
with no word we talk

just a dream
that I fought for
to have one more chance
or one more dance

But now
Give me a time, give me a reason
 to stop waiting for you
 to stop dreaming about you 
 to stop believing that love is us



I think...
 that's all I need for now