KHOTBAH MINGGU,
23-03-2013
Mazmur
95: 1-11
|
||||||||||||
1. Marilah
kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan
kita
2. Biarlah
kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan
nyanyian mazmur.
3. Sebab
TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala
allah.
4. Bagian-bagian
bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun
kepunyaan-Nya.
5. Kepunyaan-Nya
laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya
6. Masuklah,
marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan
kita.
7. Sebab
Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan
tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
8. Janganlah
keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang
gurun,
9. pada
waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat
perbuatan-Ku.
10.Empat
puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu
bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."
11.Sebab
itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku."
Menurutmu
bergereja itu apa sih?
Kita sering dengar bahkan mengatakan bahwa dari gereja itu yang penting khotbahnya. Well, kita bisa mendapatkan gereja "elektronik" mungkin dengan mendownload video-video khotbah pembicara ternama dan sebagainya, dan yak! Yang utama dari bergereja itu telah anda 'dapatkan', mungkin.
Penelitian yang baru-baru ini dilakukan HKBP terhadap jemaatnya mengeluarkan hasil yang mencengangkan sob. Dari seluruh anggota jemaat yang terdaftar sebagai jemaat HKBP, hanya 40% yang hadir pada ibadah hari minggu. Artinya ada 60% yang TIDAK HADIR UNTUK IBADAH PADA HARI MINGGUNYA. Dari 60% yang tidak hadir tersebut, 50% diantaranya belum dapat dipastikan apakah akan datang dalam ibadah minggu selanjutnya, atau yang selanjutnya.
Kita sering dengar bahkan mengatakan bahwa dari gereja itu yang penting khotbahnya. Well, kita bisa mendapatkan gereja "elektronik" mungkin dengan mendownload video-video khotbah pembicara ternama dan sebagainya, dan yak! Yang utama dari bergereja itu telah anda 'dapatkan', mungkin.
Penelitian yang baru-baru ini dilakukan HKBP terhadap jemaatnya mengeluarkan hasil yang mencengangkan sob. Dari seluruh anggota jemaat yang terdaftar sebagai jemaat HKBP, hanya 40% yang hadir pada ibadah hari minggu. Artinya ada 60% yang TIDAK HADIR UNTUK IBADAH PADA HARI MINGGUNYA. Dari 60% yang tidak hadir tersebut, 50% diantaranya belum dapat dipastikan apakah akan datang dalam ibadah minggu selanjutnya, atau yang selanjutnya.
Sementara
40% yang hadir tadi, datang untuk beribadah dengan berbagai macam motivasi
Masih
bingung? yuk, kita liat contoh aplikasinya
Misal
dari suatu gereja anggotanya ada 100. Nah, yang hadir ibadah rutinnya ya sekita
40org saja (kan hanya 40% yang hadir) 60 orang yang lain yang tidak hadir pada
minggu itu belum dapat dipastikan apakah akan hadir atau tidak untuk minggu
depan atau minggu-minggu selanjutnya.
Dan 40 orang yang hadir pada ibadah minggu itu, memiliki motivasi yang bermacam-macam saat pergi ke gereja.
Dan 40 orang yang hadir pada ibadah minggu itu, memiliki motivasi yang bermacam-macam saat pergi ke gereja.
Dapet?
Trus, manakah yang lebih baik? yang tidak bergereja atau yang bergereja dengan motivasi tertentu?
Trus, manakah yang lebih baik? yang tidak bergereja atau yang bergereja dengan motivasi tertentu?
YANG
LEBIH BAIK ADALAH MEREKA YANG TETAP DATANG BERGEREJA, MESKI
DIPENUHI DENGAN SEGALA KELUH KESAHNYA ATAU DENGAN SEGALA BEBAN HIDUPNYA, ATAU
MUNGKIN ALASAN-ALASAN LAIN YANG MUNGKIN TERDENGAR GAK PENTING :)
Nggak
percaya? Yuk, kita buka Ulangan 10:12
2 "Maka
sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN,
Allahmu, selain dari takut akan TUHAN,
Allahmu, hidup menurut segala jalan
yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia,
beribadah kepada TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu,
TUHAN meminta secara
khusus pada kita. Catat! TUHAN yang minta secara khusus. Tuhan, yang Mahakuasa,
Mahaadil, Mahabaik, Mahabesar, Maha segalanya, buat permintaan khusus kepadamu.
Dipanggil Pak RT buat bernyanyi di tujuh belasan saja kita bisa latihan
mati-matian, apalagi TUHAn yang berkuasa atas segalanya yang meminta secara
khusus.
Jadi, sekalipun kamu
kece dalam pekerjaanmu, cakap dalam penampilan kamu, Tuhan senang kok sob, kita
mengerjakan hal-hal yang baik dan memuliakan nama Tuhan, tapi Tuhan rindu
banget dari 7 hari, 168 jam, kamu MEMBERIKAN WAKTU TERBAIKMU sekitar 2-3 jam
buat TUHAN dan beribadah sepenuh hati buat TUHAN. Ibadah itu bukan saat
musiknya bagus dan kamu begitu terbawa pada suasana, bukan pengkhotbah yang
bagus dan kocak, bukan pada nikmatnya atau dinginnya AC. Tuhan sangat rindu bersekutu
denganmu, bahkan dia cuma minta kamu beribadah dengan sungguh-sungguh, di hari
kudusnya secara khusus. Nggak peduli kamu mood atau enggak, nggak peduli kamu
sedang berhasil atau tidak, Tuhan rindu berbicara banyak denganmu.
Lalu bagaimana
motivasinya?
Motivasi kita untuk
beribadah kepada TUHAN, harus kita bangun dan buat dengan lebih baik lagi. Anak TUHAN, harus punya kerinduan khusus
untuk bersekutu dengan TUHAN, ya misalnya bayangkan perasaan kamu yang
tidak bertemu dengan pacar setelah lama atau orangtua setelah sekian lama
merantau. Tuhan saja merindukan kita sampai buat permintaan khusus seperti itu.
Kita juga beribadah karena sudah seharusnya kita melakukannya. TUHAN adalah yang Mahamulia yang patut
dipuji, diagungkan dan disembahkan. Sudah selayaknya Ia menerima kemuliaan itu.
Ingat juga bagaimana berkat TUHAN, minimal
seminggu terakhir ini deh kalau kamu tidak ingat berkat TUHAN yang
sebelum-sebelumnya. Nafas kehidupan, kesehatan, mungkin kemujuran dan banyak
hal yang terjadi dalam hidupmu. Semua itu tidak akan terjadi jika tidak melalui
penyertaan TUHAN.
Kan
kita punya saat teduh men? Kenapa harus bergereja?
Percaya
atau nggak, perhatikan tata ibadah kita. Kalian mungkin pernah ngeluh, kenapa dari
duduk berdiri lalu duduk lagi, ibadahnya ruwet.
Yuk,
tilik mulai dari Pembacaan hokum Taurat.
Kenapa harus Taurat
dulu baru pengakuan dosa? bagaimana kita mau sadar kalau itu dosa, kalau kita
nggak paham apa yang dimaksud oleh Tuhan sebagai dosa itu sendiri. Kita duduk
diam tenang, seperti seorang anak mendengar Bapaknya kalau memperingatkan apa
yang baik dan tidak baik. Tuhan berbicara pada kita.
Lalu bagian Pengakuan
dosa.
Disitu adalah bagian
dimana kita mengakui dosa-dosa kita. Kita menyerahkan hati kita pada Tuhan. Pada
saat itu, bagian kita yang berbicara pada TUHAN. Mengungkapkan penyesalan,
permohonan dan pengharapan.
Ibadah kita itu
bersifat dua arah. Tuhan itu baik, sebelum zaman sekarang menemukan teori bahwa
mengajar itu harus ada interaksi antara guru dan murid, ibadah kita telah
memahami bahwa berkomunikasi dengan Tuhan adalah bentuk dua arah. Ada interaksi
antara kita sama Tuhan.
Dalam ibadah kita,
ada janji TUHAN yang luar biasa yang dapat kita pegang. Mari dibuka lagi
ulangan 10:20-21
Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau
beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah
melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah
kaulihat dengan matamu sendiri.
“Jangan keras hati seperti bangsa Israel di Meriba” pada ayat 8-11
tentang bagaimana bangsa Israel di padang gurun, yang tidak punya pengharapan
akan TUHAN dan kerjanya hanya bersungut-sungut, lupa bagaimana TUHAN memberikan
awan saat mereka kepanasan, manna saat kelaparan, burung puyuh saat ingin makan
enak dan sebagainya. Kita tidak dapat memungkiri, bahwa dalam setiap bagian
hidup kita, banyak pekerjaan TUHAN yang begitu mustahil, dahsyat dan besar yang
tidak menipu inderakita. Dalam setiap ibadah, TUHAN meneguhkan lagi janji-janjiNya pada kita.
Selamat menikmati ibadah-ibadahMu kepada Tuhan. Selamat Selamat
menikmati bait-Nya seumur hidup. J