Rabu, 28 Mei 2014

less than 10 metres

Hari ini untuk pertama kalinya bagi saya untuk mengikuti PMKJ , Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta *tit*. Terus terang saya bukan tipikal yanng cukup suka ikut persekutuan mahasiswa,  saya lebih punya chemistry untuk gereja dan organisasi sekuler ketimbang kampus, tapi pengenalan akan Tuhan memang harus kita luaskan dan hal ini adalah salah satunya.
It's good to find out that Mangapul Sagala become the preacher. He is one of my favorite. Ia telah menulis banyak buku yang berkaitan dengan anak muda dan cukup berpengalaman dalam hal kaitannya menjadi anak muda yang tetap Kristen sejati. Pembahasan kali ini cukup membukakan wawasanku, mengenai Roh Kudus. Ya, jarang gereja mengangkat hal ini. Padahal Roh Kudus adalah Roh Penghibur yang akan menyertai kita setelah Tuhan Yesus naik ke surga. Mungkin kita sering lupa berdoa agar Bapa mengurapi kita dengan Roh-Nya dan jangan sampai Roh Allah meninggalkan kita seperti apa yang terjadi pada Saul.
Sebagai anak Tuhan, pernah nggak sih bertannya-tanya, apakah kita malas membaca Alkitab, langsung mengantuk kalau berdoa dan sebagainya? Jika Roh Allah ada dalam hidup kita, percayalah kalau kita akan hidup dalam roh.. Sebagaimana kita tahu pohon dari buahnya, makan Roh yang tinggal dalam kita juga akan terlihat melalui hidup kita sehari-hari.

Setelah mendengar materi yang cukup menyenangkan untuk digali ini, kami pun pulang. Ibadah persekutuan ini dilaksanakan di salah satu unoversitas berlini agama yang cukup terkenal di jakarta. Tapi agak pahit mengetahui bahwa setelah kami keluar
"dimohon untuk segera pulang karena situasi dan kondisi di kampus sedang tidak aman"

Usut punya usut, ternyata akan terjadi tawuran. Ada sedikit perasaan tergelitik bagiku secara pribadi. Kami, ya para generasi muda Kristen, duduk, berbicara tentang Roh Kudus, berbicara tentang lawatan Tuhan bagi negeri ini. Eh ternyata, teman seiman, sesama civitas academica bahkan tak paham untuk berdamai dengan sesama almamater, kurang dari sepuluh meter dari kami. Aku menjadi bertanya-tanya dalam hati, apa ini sekolah yanng berdasarkan Ketuhanan itu? Jadi yang kami dengar tadi, bahkan tak bisa dikerjakan kurang dari 10 meter dari tempat ayat-ayat dibacakan. Roh Kudus, bekerjalah dalam kehidupan kami, supaya kami tidak hanya menjadi jemaat yang doyan duduk saat ibadah, melainkan turut megabdikannya, dari yang kecil, dari yang dekat.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar